Dalam
menjalani kehidupan, seseorang tentu harus mempersiapkanbekal untuk
hari kemudian. Bekalnya adalah iman, ilmu dan amal shaleh. Keimanan
yang disertai amal shaleh akan membawa keselamatan dan kesejahteraan,
baik di dunia maupun diakhirat. Apalagi jika ditambah dengan perilaku
terpuji seperti berotbat, raja’ (menunjukkan sikap menghara
keridhaan Allah), optimis, dinamis, mampu berfikir kritis, dan mampu
mengendalikan diri. Bab ini secara khusus akan membahas sifat-sifat
terpuji tersebut.
A. Bertobat lihat Al-qur,an on line di gogle
Artinya : “Sesungguhnya Allah itu menyukai orang-orang yang tobat kepada-Nya dan dia menyukai orang-orang yang membersihkan diri.” (QS Al Baqarah : 222)
Tobat
adalah proses menyadari kesalahan yang telah diperbuat dan berupaya
sekuat hati untuk tidak melakukannya kembali atau permohonan ampun
kepada Allah SWT atas kesalahan (kekhilafan) dan atas perbuatan dosa
yang telah dilakukannya (keterangan selanjutnya lihat QS An Nur ; 31,
Ali Imran : 90, An Nisa : 110, Al Maidah : 34 dan At Tahrim : 8)
Hadis nabi Muhammad SAW yang artinya : “Sesungguhnya
Allah menerimatobat hambanya selagi ia belum tercungak-cungak hendak
mati (nyawanya berbalik-balik dikerongkongan).” (HR Ahmad)
1. Kesalahan atau kekhilafan yang dilakukan terhadap orang lain, diantaranya seperti hal-hal berikut.
- Tidak memuliakan anak yatim piatu, tidak menganjurkan dan memberi makan orang miskin, memakan harta dengan mencampuradukkan yang hak dengan yang bathil dan mencintai harta yang berlebihan (lihat QS Al Fajr: 15-20)
- Bakhil, merasa tidak cukup dan mendustakan pahala yang baik (lihat QS Al Lail : 1-13)
- Mengumpat, mencela, prasangka dan olok-olok (lihat QS Al humazah : 1, dan Al Hujurat : 11-13)
- Tidak melaksanakan rukun Islam, terutama mendirikan salat
2. Ada beberapa kriteria orang yang bertaubat.
- Orang yang bertaubat sesudah melakukan kesalahan. Orang ini diampuni dosanya. lihat Al-qur,an on line di gogle
Artinya :“Selain
orang-orang yang tobat sesudah berbuat kesalahan dan mengadakan
perbaikan, sesungguhnya Allah maha pengampun dan maha penyayang.” (QS Ali Imran : 89)
- Tobat seseorang ketika hampir mati atau sekarat. Tobat semacam ini sudah tidak dapat diterima lihat Al-qur,an on line di gogle
Artinya : “Dan
tidaklah tobat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan
kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal dan setelah kepada seorang
diantara mereka, (barulah) ia mengatakan : Sesungguhnya saya bertobat
sekarang. Dan tidak pula (diterima tobat) orang-orang yang mati sedang
mereka dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah kami sediakan
siksaan yang pedih.” (QS An Nisa : 18
- Tobat nasuha atau tobat yang sebenar-benarnya. Tobat nasuha adalah tobat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh atau semurni-murninya. Tobat semacam inilah yang dinilai paling tinggi (lihat Al Qur’an aurah At Tahrim : 8)
Tobat nasuha dapat dilakukan degan prose sebagai berikut.
1) Segera mohon ampun dan meminta tolong hanya kepada Allah (QS An Nahl : 53)
2) Meminta
perlindungan dari perbuatan setan atau iblisdan ari kejahatan makhluk
lainnya. (QS An Nas : 1-6, Al Falaq : 1-5, dan An Nahl : 98)
3) Bersegera
berbuat baik atau mengadakan perbaikan, dengan sungguh-sungguh, sesuai
keadaan, tidak melampaui batas, dan hasilnya tidak boleh diminta segera
(QS Al A’raf : 35, Hud : 112, Al Isra’ : 17-19, Al Anbiya : 90&37,
Az Zumar : 39) serta sadar karena tidak semua keinginan dapat dicapai.
(QS An Najm : 24-25)
4) Menggunakan
akal dengan sebaik-baiknya agar tak dimurkai Allah (QS Yunus : 100) dan
menggunakan pengetahuan tanpa mengikuti nafsu yang buruk (QS Hud : 46
dan Ar Rum : 29) serta selalu membaca ayat-ayat alam semesta Al Qur’an
(QS Ali Imran : 190-191), mendengarkan perkataan lalu memilih yang
terbaik (QS Az Zumar : 18), dan bertanya kepada yang berpengetahuan
jika tidak tahu (QS An Nahl : 43)
5) Bersabar
(QS Al Baqarah : 155-157) karena kalau tidak sabar orang beriman dan
bertakwa tidak akan mendapat pahala (QS Al Qasas : 30)
6) Melakukan
salat untuk mencegah perbuatan keji dan munkar (QS Al Ankabut : 45) dan
bertebaran di muka bumi setelah selesai salat untuk mencari karunia
Allah dengan selalu mengingatnya agar beruntung (QS Al Jumuah : 9-10)
7) Terus
menerus berbuat baik agar terus menerus diberi hikmah (QS Yusuf : 22,
Al Qasas : 4, Al Furqan : 69-71, At Taubah : 11 dan Al mukmin : 7)
Untuk bisa dinyatakan sebagai tobat nasuha, seseorang harus memenuhi tiga syarat sebagai berikut.
1) Harus menghentikan perbuatan dosanya
2) Harus menyesalai perbuatannya
3) Niat
bersungguh-sungguh tidak akan mengulangi perbuatan dosa itu lagi. Dan
mengganti dengan perbuatan yang baik, dan apabila ada hubungan dengan
hak-hak orang lain, maka ia harus meminta maaf dan mengembalikan hak
pada orang tersebut
B. Mengharap Keridhaan Allah
Jalan yang hak dalam menggapai ridha Allah melalui orang tua adalah birul walidain. Birul walidain
atau berbakti kepada kedua orang tuamerupakan salah satu masalah yang
penting dalam Islam. Di dalam Al Qur’an, setelah memerintahklan manusia
untuk bertauhid kepadanya Allah SWT memerintahkan untuk berbakti kepada
kedua orang tua. Dalam surah Al Isra : 23-24 Allah berfirman lihat Al-qur,an on line di gogle
Artinya : (23)
Dan tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia
dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu dan bapakmu dengan
sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya
sampai berumur lanjut dalam peliharaanmu, maka sekali-kali janganlah
kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka ucapan yang mulia. (24)
Dan hendaklah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah : Wahai tuhanku, kasihilah mereka berdua sebagai mana mereka
berdua telah mendidik aku sewaktu kecil.” (QS Al Isra : 23-24)
Keutamaan berbakti kepada orang tua dan pahalanya apabila kita melaksanakannya.
1. Berbakti
kepada kedua orang tua adalah amal yang paling utama. Hadis nabi
Muhammad SAW dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Mas’ud, “Aku
bertanya kepada Nabi SAW tenatang amal yang paling utama dan dicintai
Allah. Nabi SAW menjawab, pertama salat pada waktunya (dalam riwayat
lain disebutkan salat diawal waktunya), kedua berbakti kepada orang
tua, dan ketiga jihad di jalan Allah.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dengan demikian jika ingin berbuat kebajikan harus didahulukan amal-amal yang paling utama diantaranya adalah birrul walidain (berbakti kepada orang tua)
2. Rida
Allah tergantung keridhaan orang tua. Ini tertuang dalam hadis yang
diriwayatkan oleh bukhari dari Abadul Mufrad, Ibnu hibban, Ahkim dan At
Tarmidzi
3. Berbakti
kepada kedua orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang
dialami yaitu melalui cara beramal saleh. Ini menunjukkan bahwa melalui
berbakti kepada orang tua yang pernah kita lakukan, dapat menghilangkan
kesulitan. Banyak sekali kesulitan yang dialami seseorang karena
berbuat durhakakepada kedua orang tua. Bagaimana beratnya orang tua
kita yang telah bersusah payah megurus anak-anaknya. Walaupun si anak
sudah bekerja sehari semalam atau hendak membalas dengan perbuatan
apapun tidak akan pernah terbayar dengan jasa orang tua kita mengurs
kita sewaktu kecil.
4. Dengan
bersilaturahmi kepada orang tua, seseorang akan diluaskan rezeki dan
dipanjangkan umur sebagaimana dalam hadis dinyatakan.
Artinya : “Barang siapa yang suka diluaskan rezeki dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.” (HR Bukhari)
Ketika
bersilaturahmi, kita harus mendahulukan silaturahmi kepada orang tua
sebelum kepada yang lain. Banyak diantara kita yang sering
bersilaturahmi kepada teman-temannya, tapi jarang atau bahkan tidak
pernah bersilaturahmi kepada orang tuanya sendiri. Sesulit apapun
keadaannya, kita harus tetap berusaha untuk bersilaturahmi kepada orang
tua
5. Balasan
berbakti kepada orang tua yaitu akan dimasukkan ke surga oleh Allah
SWT. Selain itu, jika seorang anak berbuat baik kepada orang tuanya,
Allah akan menghindarkannya dari berbagai malapetaka. Sebaliknya,
dosa-dosa yang Allah segerakan azabnya didunia diantaranya adalah
akibat berbuat zalim dan durhaka kepada orang tua. (lihat QS Al Ankabut
: 8, Maryam :12-15&30-34, Ibrahim : 40-41, Asy Syuara ; 87-88, dan
An Nahl : 19)
Bentuk bentuk berbakti kepada orang tua, antara lain dapat dilakukan melalui cara berikut ini
- Berakhlak baik kepada keduanya. Di dalam hadis nabi SAW disebutkan bahwa memberi kebahagiaan kepada seorang mukmintermasuk sedekah, lebih utama lagi jka kegembiraan tersebut diberikan kepada kedua orang tua kita
- Berkata kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut atau berbicara dengan perkataan yang mulia kepada orang tua
- Tawaduk (rendah hati) atau tidak boleh bersikap sombong karena sewaktu lahir kita berada dalam keadaan hina dan membutuhkan pertolongan orang tua kita
- Memberi infak atau sedekah kepada kedua orang tua
- mendoakan kedua orang tua sebagaimana ayat “rabbirhamhuma kama rabbayani shagira.” (Wahai Rabb-ku, kasihilah kedua orang tuaku, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil). Seandainya orang tua belum mengikuti ajaran Islam dengan benar atau berbuat syirik atau bid’ah, kita tetap harus berlaku lemah lembut kepada mereka, meskipun dengan tidak mengikuti jalan mereka.
Apabila
kedua orang tua telah meninggal, yang harus kita lakukan adalah memohon
ampun untuk mereka kepada Allah SWT dan minta ampun dengan taubat
nasuha bila kita pernah berbuat durhaka kepada keduanya diwaktu mereka
masih hidup, kemudian membayar hutang-hutangnya, selanjutnya
melaksanakan wasiat yang sesuai dengan syariat dan menyambung
silaturahmi kepada teman atau kerabat mereka.
Rasulullah
SAW menjelaskan bahwa berbakti kepada kedua orang tua yang berusia
lanjut adlah kesempatan yang paling baik untuk mendapatkan pahala dari
Allah, mempermudah rezeki dan menjadi jembatan menuju surga. Oleh
karena itu, sungguh rugi jika seorang anak menyia-nyiakan kesempatan
yang paling berharga ini dengan mengabaikan orang tuanya sehingga
menyebabkan dia tidak masuk surga.
C. Perilaku Optimis
Setiap
manusai akan selalu diuji keimana dan kepribadiannya. Dengan segal
keurangan dan kelebihan dirinya, manusia senantias menghadapi peluang
dan tantangan. Tidak jarang kegagalan dijumpai dalam usaha keras yang
telah dilakukan sepanjang hidupnya. Bila peluang dan kesempatan telah
tersedia, kemudian ditambah dengan modal, potensi, kekuatan atau
kelebihan dirinya, seringkali menimbulkan rasa optimis. Sebaliknya,
apabila kemampuan yang dimiliki kurang memadai, biasanya seorang mudah
merasa pesimis.
Optimis merupakan
keyakinan diri dan salah satu sifat baik yang dianjurkan dalam Islam.
Dengan sikap optimis, seseorang akan bersemangat dalam menjalani
kehidupan, baik demi kehidupan di duni maupun dalam menghadapi
kehidupan akhirat kelak. Allah berfirman dalam surah Ali Imran ayat: lihat Al-qur,an on line di gogle
Artinya :
“Janganlah kamu bersifat lemah, dan janganlah pula kamu bersedi hati,
padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu
orang-orang yang beriman.” (QS Ali Imran : 139)
Sikap
optimis merupakan sikap yang harus dimiliki oleh stiap manusia,
khusunya seorang muslim. Karena dengan optimis, seorang muslim akan
selalu berusah semaksimal mungkin mencapai cita-citanya dengan penuh
keikhlasan karena Allah tanpa sedikitpun rasa takut dan khawatir akan
mengalami kegagalan.
Hadis nabi Muhammad menyatakan.yang artinya : “Dari
abu hurairah ia berkata, telah bersabda rasulullah SAW, mukmin yang
kuat akan lebih baik dan lebih disukai oleh Allah daripada mukmin yang
lemah, tetapi di tiap-tiap (seorang mukmin) itu ada kebaikan,
beringinlah (optimis) kepada apa-apa yang memberi manfaat.” (HR Bukhari)
Dari
ayat dan hadis tersebut diatas, kita harus yakin, mantap dan tidak
ragu-ragu atau bimbang jika mempunyai keinginan kuat untuk melaksanakan
segala cita-cita yang sesuai dengan jalan-Nya. Allah tidak
menyukaiorang-orang yang berputus asa atau lemah karena sikap demikian
membuka pintu bujuk rayu setan. Akan tetapi, optimis tanpa perhitungan
dan pertimbangan yang tepat juga merupakan sesuatu kekonyolan (tidak
dibenarkan) yang dapat dibenci Allah. Sikap pesimis merupakan halangan
utama bagi seseorang untuk menerima tantangan. Orang yang pesimis pasti
akan merasa hidupnya selalu penuh dengan kesulitan. Ia selalu merasa
dalam ketidakberdayaan mengahadapi masa depan. Sikap seperti ini sangat
dibenci oleh Islam. Islam sangat mendorong sikap optimis dan mengcam
sikap pesimis.
Ada 6 hal yang dapat membangkitkan sikap optimis dalam kehidupan kita yakni sebagai berikut.
1. Temukan hal-hal positif dari pengalaman masa lalu
2. Tata kembali target yang ingin kita capai
3. Pecah target yang besar menjadi target-target kecil yang dapat segera dilihat keberhasilannya.
4. Bertawakal kepada Allah SWT setelah melakukan ihtiyar
5. Langkah terakhir, kita perlu mengubah pandangan kita terhadap diri dan kegagalan
6. Yakinkan bahwa Allah SWT akan menolong dan memberi jalan keluar
Optimisme
sangat diperlukan dalam kehidupan kita sehari-hari guna mencapai sebuah
kesuksesan dan keberhasilan dalm hidup di dunia dan akhirat. Dengan
adanya sikap optimisme dalam diri setiap muslim, kinerja untuk amal
akan meningkat dan persoalan yang dihadapi dapat diselesaikan dengan
baik. Doa, ihtiyar dan tawakal harus senantiasa mengiringi karena hanya
denngan kuasa-Nya apa yang kita inginkan dapat terwujud. Maka,
tumbuhkan selalu sikap optimisme dan harapan sebagai energi hidup agar
tetap menyala, bersemangat, tidak kenal menyerah dan yang terpenting
adalah yakinlah dengan pertolongan Allah SWT. (selanjutnya lihat QS Al
Insyirah : 5-6, Al baqarah : 147, Az Zumar : 39 dan At Talaq : 2-3)
D. Perilaku Dinamis
Dinamis
dapat diartikan sebagai satu keadaan yang selalu bergerak, tidak pernah
diam, tidak statis. Seseornag yang dinamis adalah seseorang yang tidak
kenal putus asa dalam mencapaui tujuannya. Sikap dinamis ini memacu
manusia pada kemajuan dan perkembangan. Allah SWT berfirman. lihat Al-qur,an on line di gogle
Artinya : “Dan
(Dia telah menetapkan) kuda, bagal dan keledai agar kamu menungganginya
dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu
tidak mengetahuinya.” (QS An Nahl : 8)
Melalui
ayat tersebut, Allah telah mengisyaratkan kepada manusai untuk
berfikir, merenung dan menghasilkan inovasi-inovasi seperti menciptakan
tekhnologi mutakhir dan menjadikan tekhnologi itu sebagai perhiaan,
kebanggaan dan kemudahan bagi manusia. Perhatikan firman Allah SWT
berikut ini. lihat Al-qur,an on line di gogle
Artinya : “(1)Demi
masa. (2)Sesungguhnya manusia dalam kerugian. (3)Kecuali orang-orang
yang beriman dan beramal shaleh dan saling berwasiat dengan kebenaran,
dan berwasiat dengan kesabaran.” (QS Al Asr : 1-3)
Di
dalam ayat tersebut, Allah menyarankan kepada manusia untuk
mempergunakan waktunya dengan sebaik-baiknya. Meskipun waktu itu sangat
sempit, apabila dipergunakan dengan baik niscaya waktu yang sempit itu
akan menjadi waktu yang sangat berharga. Salah satu memanfaatkan waktu
adalah dengan terus berusaha atau berkarya untuk mencapai tujuan, tak
pernah putus asa dan selalu yakin dengan kemampuan yang dimiliki.
Manusia dinamis selalu berkarya tanpa mengenal lelah dan tidak berputus
asa dan selalu yakin dengan kemampuan yang dimiliki. Manusia dinamis
terus berkarya tanpa mengenal lelah dan tidak berputus asa. Firman
Allah SWT. lihat Al-qur,an on line di gogle
Artinya : “(Sesungguhya
manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. )Apabila ia ditimpa
kesusahan ia berkeluh kesah. Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat
kikir. Kecuali orang-orang yang mengerjakan salat. Yang mereka itu
tetap mengerjakan salatnya. dan orang-orang yang di dalam hartanya
tersedia bagian tertentu. “ (QS Al Maarij :19-24)
Kesulitan
yang dihadapi, bukan untuk ditakuti atau dihindari. Akan tetapi, kita
harus berusaha agar kesulitan itu menjadi sebuah tantangan dan peluang.
Kita harus terus bergerak dan berusaha untuk kreatif dan inovatif.
Allah SWT menyatakan lihat Al-qur,an on line di gogle
Artinya : “…Karena
sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya sesudah
kesulitan ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari satu
urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh kerjaan yang lain.” (QS Al Insyirah : 5-7)
Dalam firman Allah SWT yang lain dinyatakan. lihat Al-qur,an on line di gogle
Artinya : “Kebenaran itu adalah dari tuhanmu. Karena itu jangan sekali-kali engkau tergolong orang yang ragu-ragu.” (QS Al Baqarah : 147)
Manusia
yang baik adalah manusia yang berprestasi lebih baik dari hair kemarin.
Dan manusai yang buruk adalah manusia yang sama, bahkan lebih buruk
dari hari kemarin. Maka berusahalah untuk menjadi manusai yang
senantiasa berusaha ke arah kebaikan.
E. Berpikir Kritis
Allah
SWT menciptakan manusia berbeda dengan makhluk yang lain. Manusai
memiliki akal (rasio) dan rasa sehingga dengan akal itu manusai mampu
berfikir dan membedakan antara yang baik dan yang buruk. Orang yang
tidak mau mempergunakan akalnya adalah orang yang di murkai oleh Allah.
Allah SWT memerintahkan agar setiap muslim senantiasa hati-hati, teliti
dan kritis terlebih dahulu sebelum mengambil suatu tindakan. Allah SWT
senantias mengetahui apa yang tersimpan di dalam pikiran dan perbuatan
hambanya, dan dia akan memberi balasan yang setimpaldengan hal
tersebut, baik ataupun buruk
Proses
berfikir dan semangat untuk terus mencari solusi atas suatu
permasalahan merupakan sesuatu yang harus selalu dipelihara. Semua
masalah yang timbul dari dalam dan dari luar merupakan pemicu seseorang
agar senantiasa berfikir untuk dapat menyelesaikan masalahnya tersebut.
Berpikir kritis merupakan upaya pendalaman kesadaran serta kecerdasan
membandingkan dari beberapa masalah yang sedang atau akan terjadi
sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan dan gagasan yang dapoat
memecahkan masalah tersebut
Setiap
orang mempunyai pola pikir berbeda. Akan tetapi, apabila setiap orang
mampu berpikir secra kritis, masalah yang mereka hadapi tentu akan
semakin sederhana dan mudah dicari solusinya. Oleh karena itu, manusia
diberikan akal dan pikiran untuk senantiasa berpikir bagaimana
menjadikan hidupnya lebih baik, tentram dan mampu menjalani semua
masalah sepelik apapunyang diberikan kepadanya.
Banyak
orang yang cenderung malas untuk memikirkan penyelesaian masalah yang
sedang mereka hadapi atau menghindar dari persoalan tersebut. Mereka
menganggap hal itu adalah cara yang paling efektif untuk membuat mereka
tenang. Akan tetapi, mereka sebenarnya merasa resah karena solusi dari
masalah tersebut belum mereka dapatkan.
Seseorang
yang senantiasa menggunakan akal pikirannya sesuai dengan tuntunan
Allah diantaranya menunjukkan sikap sebagai berikut.
1. Mengingat Allah setiap saat.
2. berpikir positif dan menyadari bahwa dibalik semua kejadian pasti memiliki hikmah sehingga tidak ada yang sia-sia
3. Meyakini bahwa Allah telah mengatur segala ciptaanya demi kesejahteraan manusia
4. Memilih yang terbaik berdasarkan hasil musyawarah
5. Selalu mengambil hikmah dan pelajaran dalam setiap kejadian yang dialami
6. Senang berbuat baik untuk sesama manusia
7. Rajin melaksanakan salat
8. meyakini akan adanya kehidupan akhirat
Beberpa ciri orang yang memiliki perilaku suka berpikir kritis antara lain sebagai berikut.
- Menanggapi atau memberikan komentar terhadap sesuatu dengan penuh pertimbangan lihat Al-qur,an on line di gogle
Artinya : “
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasiq membawa
suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan
suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang
menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS Al Hujarat : 6)
- Bersedia memperbaiki kesalahan atau kekeliruan
- Dapat menelaah atau menganalisa sesuatu yang datang kepadanya secara sistematis
- Berani menyampaiakn kebenaran meskipun berat dirasakan. Al Qur’an menyatakan lihat Al-qur,an on line di gogle
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.” (QS Al Ahzab : 70) lihat Al-qur,an on line di gogle
Artinya :
“kecuali orang yang beriman dan beramal sholeh dan nasehat menasehati
supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi
kesabaran.” (QS Al Asr : 3) lihat Al-qur,an on line di gogle
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang
selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil.
Berlaku adillah karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang
kamu kerjakan.” (QS Al Maidah : 8)
- Bersikap cermat, jujur dan ikhlas karena Allah, baik dalam mengerjakan pekerjaan yang bertalian dengan agama Allah maupun dengan urusan duniwi
- kebencian terhadap suatu kaum tidak mendorongnya untuk tidak berbuat jujur atau tidak berlaku adil
- Adil dalam memberikan kesaksian tanpa melihat siapa orangnya walaupun akan merugikan diri sendiri, sahabat dan kerabat.
- Keadilan ditegakkan dalam segala hal karena keadilan menimbulkan ketentraman, kemakmuran dan kebahagiaan. Ketidak adilan hanya akan menimbulkan hal sebaliknya
F. Mengendalikan Diri
Manusia
diberi akal dan hawa nafsu oleh Allah SWT, dua hal inilah yang
membedakan manusia dengan makhluk lainnya sehingga manusia disebut
makhluk paling sempurna. Seringkali hawa nafsu membawa seseorang
cenderung ke arah keburukan sehingga setiap orang harus mampu
mengendalikannya. Hawa nafsu dapat membawa kebaikan selam ia mampu
diarahkan, tetapi akan menjerumuskan kepada kejahatan bila dibiarkan
tanpa arah yang jelas. lihat Al-qur,an on line di gogle
Artinya : “Maka
pernahkah engkau meelihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai
tuhannya? Dan Allah membiarkannya sesaat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah
telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas
penglihatannya. Maka siapakah yang akan memberikan petunjuk setelah
Allah (membuarkan sesat). Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran.” (QS Al Jasiyah : 23)
Banyak
orang yang meninggalkan petunjuk yang baikdan menuruti kemauan hawa
nafsunya dan menjadikannya sabagai tuhan yang ditaati selain Allah.
Betapa tidak, karena apa saja yang diinginkan oleh hawa nafsu tersebut
dia akan segera lakukan tanpa malu dan segan sehingga tidak takut untuk
melakukan kejahatan dan kezaliman. Mereka tidak takut kepada Allah,
apalagi kepada sesamanya. Mereka tidak memikirkan akibat dari perbuatan
yang telah dilakukannya
Orang
yang menurut hawa nafsunya sangat dimurkai oleh Allah dan disamakan
dosa dan bahayanya orang-orang yang menyembah berhala dan memuja
benda-benda yang ada dibumi.
Nafsu
mengandung ketertarikan sahwat untuk mencari kelezatan jasamani dan
rohani sehingga mudah menerima godaan dan bujukan setan. Nafsu manusia
ada tiga macam yaitu sebagai berikut.
1. Nafsu amarah yaitu nafsu yang menyuruh kepada keburukan
2. Nafsu lawanah yaitu nafsu yang suka mencela atau mengecam
3. Nafsu mutmainnah ayitu nafsu yang tenang dan tentram
Apabila
nafsu manusia mengikuti sahwatnya, inilah yang disebut nafsu amarah.
Apabila nafsu itu telah melakukan hal yang buruk , hadirlah nafsu
lawamah yang mencela dan mencaci perbuatan buruk yang dilakukannya
karena mengikuti nafsu sahwatnya. Apabila nafsu itu telah menyesalatas
perbuatan jahat yang dilakukannya, perasaan itu timbul dari nafsu
mutmainah . Didalam surat Al Baqarah : 169 Allah berfirman. lihat Al-qur,an on line di gogle
Artinya :“Sesungguhnya setan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji. Dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.”(QS Al Baqarah : 169
Allah berfirman dalam surat lainnya lihat Al-qur,an on line di gogle
Artinya : “Dan
aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan) karena sesungguhnya itu
menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh
tuhanku. Sesungguhnya tuhanku maha pengampun lagi maha penyayang.” (QS Yusuf : 53)
Hadis nabi Muhammad SAW menyatakan yang artinya : “Orang
yang kuat bukanlah orang yang jagoan dalam gulat, namun orang yang kuat
adalah orang yang mampu menahan dirinya ketika marah.” (HR Muttafqun Alaih)
Berikut ini adalah beberapa perilaku yang dapat melatih diri kita agar mampu bersikap mengendalikan diri
1. Tidak suka mengolok-olok dan berburuk sangka kepada orang lain
2. Tidak iri dan dengki
3. Tidak sombong
4. Tidak kikir dan pelit
5. Tidak tamak
6. Tidak memfitnah
7. Tidak melakukan kejahatan
8. Ikhlas
9. Sabar
10. Suka berkorban
11. Pandai bersyukur
12. Mau bertobat dan mengadakan perbaikan
13. mampu mengendalikan hawa nafsu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar