Jumat, 14 September 2012

Siapkan Tabungan Buat Si Permata Hati



Getty Images
Menyiapkan biaya pendidikan yang semakin hari semakin mahal membuat orang mau tak mau harus pintar menyiasatinya. Agar tetap bisa menyekolahkan anak di sekolah yang berkualitas baik, simak tips sukses Fauziah Arsiyanti, SE, MM, Dipl. FP, konsultan dari First Principal Financial-Singapore, untuk menyiapkan dana pendidikan anak:

1.Menabung Sejak Dini

Idealnya, dana telah dipersiapkan sejak anak masih dalam kandungan. Sebab, ketika anak sudah lahir, banyak kebutuhan lain yang juga harus dipenuhi. Menyiapkan biaya sejak dini akan lebih bagus (banyak) hasilnya, sehingga biaya sekolah yang makin mahal bisa diatasi.

2.Tentukan Sekolah Anak
Tentukan ke mana kelak anak akan disekolahkan. Memiliki tujuan sekolah tertentu sangat penting, agar bisa ditentukan seberapa besar biaya pendidikan yang diperlukan, serta berapa dana yang harus Anda dan pasangan sisihkan atau tabungkan untuk mencapainya.

3.Pengumpulan Informasi
Cari informasi seberapa besar uang sekolah yang dibutuhkan untuk pendidikan anak di masing-masing jenjang sekolah yang Anda dan pasangan inginkan. Sehingga, Anda sudah tahu berapa biaya yang akan dibutuhkan ketika tiba waktunya anak bersekolah.

4.Kondisi Keuangan
Lihat secara menyeluruh kondisi keuangan keluarga Anda saat ini. Periksa apakah Anda berdua memiliki utang, baik jangka pendek maupun panjang, berapa pemasukan dan pengeluaran setiap bulan, dan berapa aset yang dimiliki. Dari situ, akan terlihat apakah dengan jangka waktu tertentu, tabungan yang dimiliki akan memungkinkan untuk menyekolahkan anak di sekolah yang diinginkan.
    Jangan lupa, sesuaikan juga keinginan Anda dan pasangan dengan kemampuan yang dimiliki. Bila kondisi keuangan biasa saja, sebaiknya tidak bermimpi bisa menyekolahkan anak di sekolah mahal.

5.Rencana Investasi
Buatlah rencana untuk menyiapkan dana pendidikan Si Kecil dengan matang. Agar lebih jelas dan terasa manfaat investasi yang Anda dan pasangan lakukan, konsultasikan hal ini dengan perencana keuangan. Bila Anda berdua ingin anak bersekolah di SD A, misalnya, berarti Anda dan pasangan harus menabung dalam jumlah tertentu setiap bulannya, selama sekian tahun.
Pilih instrumen keuangan yang bisa mengimbangi inflasi, sehingga saat tiba waktunya bagi Si Kecil bersekolah, dananya cukup dan tidak “kalah” oleh inflasi.

6.Evaluasi Rutin
Dengan rencana yang sudah dibuat, evaluasi lagi secara periodik apakah dana yang dibutuhkan sudah mencukupi, dan cari tahu alasannya bila belum sesuai. Penyebab belum sesuainya rencana tabungan dengan jumlah yang tertabung, bisa terjadi antara lain karena Anda dan pasangan tidak berdisiplin menabung atau tidak pandai mengelola keuangan keluarga.

7.Biaya Sekolah
    Saat Si Kecil mulai bersekolah, dana yang dibutuhkan antara lain untuk uang pangkal, uang bulanan sekolah, dan biaya ekstrakurikuler. Jangan lupa, perhitungkan juga faktor inflasi, sehingga kenaikan biaya sekolah bisa tertanggulangi. Agar lebih aman, masukkan kisaran angka 10-15 persen untuk faktor yang satu ini.
    Besarnya dana yang harus disisihkan tiap bulan tidak sama pada setiap orang, tergantung kondisi masing-masing termasuk sekolah tujuan dan tipe investor yang dipilih sesuai gaya Anda berdua, apakah tipe konservatif, moderat, atau agresif.

8.Tetap Menabung
Meski Anda telanjur tidak menabung sejak dini, tak ada kata terlambat! Tetaplah mulai dan semangat menabung, meski hasilnya tidak sebagus yang dimulai dari awal.

9.Niat dan Disiplin
Terlambat menabung maupun tidak, yang jelas Anda harus punya niat besar untuk menabung. Terapkan disiplin menabung, bekerja keras dan tidak bergaya hidup mewah sehingga rencana keuangan yang dibuat dengan bagus tidak sia-sia dan dapat tercapai. Bila Anda masih memiliki kebiasaan boros, rem semangat belanja Anda. Jangan sampai, anak Anda memiliki bakat bagus tapi tidak tersalurkan, hanya karena Anda tidak memiliki rencana keuangan yang tidak tertata baik.

10.Tabungan Biasa
Sebelum memiliki instrumen keuangan yang akan dijadikan alat untuk berinvestasi, sebaiknya Anda dan pasangan sudah memiliki tabungan biasa (dalam bentuk tunai) di bank untuk dana darurat. Misalnya, bila penghasilan salah satu dari Anda Rp 3 juta per bulan dan Anda berdua memiliki seorang anak, setidaknya Anda harus memiliki tabungan sejumlah tiga kali penghasilan Anda, yaitu Rp 9 juta.
Sehingga, jika kelak terjadi sesuatu yang membutuhkan biaya mendadak, masih bisa diambilkan dari tabungan itu dan dana yang disimpan untuk pendidikan Si Kecil akan tetap aman.

11.Biaya Ganda
Bila Anda memiliki dua orang anak yang pada saat bersamaan harus mendaftar ke sekolah baru, sudah tentu membutuhkan biaya ganda. Yang tetap harus Anda lakukan adalah menabung sejak awal. Lihat jarak usai mereka, untuk menentukan besarnya tabungan bagi masing-masing anak.
Bila perlu, konsultasikan hal ini dengan perencana keuangan, sehingga Anda berdua tahu berapa besarnya tabungan yang harus dicapai, dan bisa mencari solusi bila kondisi keuangan berubah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar