Belajar dari batik tentang kesabaran.
Setiap kain batik, tulis ataupun cap, melalui proses pembuatan yang
berliku. Setiap lembarnya melalui waktu hingga berminggu-minggu bahkan
bulanan, untuk dapat hadir dengan hasil akhir kecantikannya.
Berikut tulisan yang semoga dapat menginspirasi tentang kesabaran.
Tulisan ini dibuat oleh Agus Syafii yang berjudul 'Sabar Meraih
Kemenangan'
Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu
menangis dengan memilukan selama berjam-jam sementara si petani
memikirkan apa yang harus dilakukannya.
Kemudian petani itu berpikir bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga
perlu ditimbun karena dianggapnya berbahaya, jadi tidak berguna untuk
menolong keledai.
Petani itu mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya.
Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur.
Ketika keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh
kengerian.Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena keledai menjadi
diam. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur,
petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya.
Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan
kotoran, keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang-
guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah,
lalu menaiki tanah itu.
Sementara tetangga-tetangga si petani terus menuangkan tanah kotor ke
atas punggung hewan itu, si keledai terus juga menguncangkan badannya
dan melangkah naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai
meloncati tepi sumur dan keluar dari sumur.
Begitulah kehidupan senantiasa menuangkan masalah, problem dan
kesedihan agar kita mampu menjadi kuat dan dewasa.
Mengguncangkan segala macam problem, masalah, kesedihan untuk melatih
kesabaran kita dan menjaga pikiran kita agar tetap jernih dengan
menggunakannya sebagai pijakan melangkah naik keluar dari sumur
‘penderitaan’ dan melahirkan sikap kearifan dalam hidup kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar