Kesehatan, Keselamatan, Keamanan Kerja dan Lingkungan Hidup(komputer)
Kesehatan, Keselamatan, Keamanan Kerja dan Lingkungan Hidup(komputer)
K3LH (Kesehatan, Keselamatan, Keamanan Kerja dan Lingkungan Hidup)
merupakan bagian dari ilmu Kesehatan Masyarakat. Keilmuan K3 merupakan
perpaduan dari multidisiplin ilmu antara ilmu-ilmu kesehatan, ilmu
perilaku, ilmu alam, teknologi dan lain-lain baik yang bersifat kajian
maupun ilmu terapan dengan maksud menciptakan kondisi sehat dan selamat
bagi pekerja, tempat kerja, maupun lingkungan sekitarnya, sehingga
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Salah satu faktor
yang mempengaruhi tingkat ergonamis di tempat kerja atau kantor adalah
posisi kerja dari pekerja itu sendiri. Dengan posisi kerja yang baik
akan dapat menjaga kesehatan tubuh, dan mencegah timbulnya kelelahan
sewaktu bekerja.
Posisi kerja yang baik antara lain harus memenuhi syarat berikut:
• Leher lurus dengan bahu dan leher dalam keadaan santai
• Posisi lengan berada di bawah bahu
• Sikut terletak dekat dengan badan dan tidak jauh maju ke depan atau kebelakang
• Tinggi permukaan meja setinggi sikut atau sedikit di bawah
• Duduk dengan keadaan tulang ekor berbentuk S yang normal dan ditopang dengan baik
• Kedua kaki berada di lantai
• Ketika duduk , lutut membentuk sudut 90ْ
Selain
dari posisi tubuh, ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi tingkat
ergonamis tempat kerja, yaitu: tenaga yang dikeluarkan, gerakan kerja,
penglihatan ( cahaya dan tingkat ketelitian ), keadaan temperatur,
keadaan atomosfer, keadaan lingkungan, dan kelonggaran untuk kebutuhan
pribadi.
Tenaga yang dikeluarkan menjelaskan tipe pekerjaan yang
dilakukan; apakah pekerjaan kantor dalam keadaan duduk atau pekerja
bangunan yang harus selalu berpindah-pindah tempat.
Gerakan kerja
maksudnya adalah apakah gerakannya di dalam area yang sempit yang
terbatas saja; misalnya di meja atau luas; misalnya di studio atau
sempit.
Kelelahan penglihatan maksudnya adalah seberapa kerja
tersebut mempengaruhi kelelahan mata, dari tingkat pencahayaan ataupun
jenis pekerjaan; jenis pekerjaan
yang kecil dan membutuhkan perhitungan presisi akan lebih cepat membuat mata menjadi lebih lelah.
Keadaan
temperatur yang normal untuk bekerja aalah 22°-28° C. Bila temperatur
di ruang kerja jauh di bawa atau di atas dari suhu normal tersebut, maka
akan mengganggu kinerja dari pekerja yang berada di ruangan tersebut.
Keadaan
atmosfer merupakan tingkat kwalitas dari udara di tempat kerja; dari
ada tidaknya ventilasi dan ada tidaknya bau-bauan. Normalnya setiap
ruangan memiliki ventilasi agar menjaga pergerakan udara yang terdapat
di dalam ruangan dan udara harusnya tidak terdapat bau-bauan baik yang
beracun maupun tidak.
Dibawah ini beberapa cara/langkah yang
mungkin bisa membantu dalam melakukan perakitan computer dengan
memperhatikan keselamatan kerja, sebagai berikut :
- LANGKAH 1
Sebaiknya lakukan perakitan PC di ruangan tertutup dan bebas debu.
Idealnya memang di ruangan ber-AC (air condition). Siapkan meja kerja
yang cukup lebar untuk menaruh semua peralatan dan perlengkapan, serta
taruh sebuah kursi yang nyaman. Jangan merokok, karena abu rokok bisa
mengotori dan merusak komponen PC, terutama prosesor. Tempatkan air
minum Anda jauh dari meja kerja. Gunakan pula lampu penerangan yang
cukup kuat.
- LANGKAH 2 Untuk menghindari arus statik pastikan
outlet listrik di rumah Anda telah dibumikan (grounding), basuhlah
tangan Anda terlebih dahulu dan keringkan. Ini untuk menghindari
keringat dan kotoran di tangan yang bisa menyebabkan komponen PC
berkarat.
- LANGKAH 3 Siapkan casing, bukalah dari dusnya dan
keluarkan. Casing yang kami gunakan di sini adalah model tower dengan
penutup samping. Bukalah kedua penutup samping dengan melepas keempat
baut yang berada di belakang casing. Simpanlah terlebih dahulu kedua
penutup samping itu di tempat yang aman.
- LANGKAH 4 adalah
Pasanglah swicthing power supply unit (PSU) adapter pada tempat yang
telah disediakan. Pada model tower dan middle tower, biasanya tempatnya
di sisi paling atas. Lalu rekatkan dengan empat buah baut. Anda bisa
mengabaikan langkah ini bila casing yang Anda beli telah menyertakan PSU
di dalamnya.
- LANGKAH 5 Bukalah boks motherboard Anda,
keluarkan dan letakkan mobo tersebut di meja. Namun sebelumnya, beri
alas pada bagian bawah motherboard dengan gabus yang tersedia dalam
boksnya. Carilah soket chip prosesor pada motherboard. Soket tersebut
memiliki lubang sesuai dengan jumlah pin pada chip. Pada salah satu
sudutnya pasti ada dua lubang yang tertutup.
- LANGKAH 6 Lepaskan
tuas pengait prosesor dengan cara menekannya lalu tarik ke atas. Posisi
pengait tersebut harus benar-benar tegak lurus, sehingga lubang soket
terbuka seluruhnya. Ambillah prosesor, peganglah pada sisi-sinya. Lalu
posisikan pada soket prosesor, pastikan sudut yang bertanda segitiga
berada di dekat pengait. Tancapkan chip prosesor pada soket dan pastikan
pinnya menancap semuanya. Berhati-hatilah, jangan sampai pinnya bengkok
atau patah.
- LANGKAH 7 Setelah chip masuk dengan tepat ke dalam
soket, turunkan kembali pengait dengan cara menekannya ke bawah.
Kaitkan hingga benar-benar terkunci agar chip prosesor tidak lepas. Chip
yang tidak terkunci bisa pula menimbulkan error saat komputer
dijalankan .
- LANGKAH 8 Sebaiknya beri heatsink dan fan pada
chip prosesor agar prosesor tidak cepat panas dan tahan lama. Oleskan
sedikit thermal paste atau pasta pendingin di atasnya, lalu tempelkan
heatsink dan kipas di atasnya. Kuncilah kipas prosesor dengan menekan
dua pengaitnya secara bergantian dan hati-hati.
- LANGKAH 9
Kuncilah kipas prosesor dengan menekan dua pengaitnya secara bergantian
dan hati-hati. Jangan sampai Anda menekan terlalu keras pada sisi atas
kipas. Lalu tancapkan kabel power untuk kipas ke motherboard. Letak
soketnya biasanya berada di sebelah soket prosesor, cari saja yang
bertuliskan CPU FAN .
- LANGKAH 10 Berikutnya pasang kartu memori
(RAM) pada slot DIMM yang telah disediakan. Sesuaikan jenis RAM dengan
motherboard yang Anda gunakan. buka pengunci kartu memori, lalu
tancapkan kartu dengan benar. Pastikan seluruh kaki kartu tertancap pada
slot. Kemudian kunci posisinya dengan memasukkan pengait pada tuas
penguncinya ke lubang pada kartu memori.
- LANGKAH 11 Beralihlah
ke casing, pasang baut alas untuk mobo pada pelatnya. Warna bautnya
biasanya keemasan dan berlubang. Baut ini biasanya disertakan pada saat
Anda membeli casing PC. Bila tidak ada, maka Anda bisa membelinya di
toko aksesori komputer terdekat. Pastikan penempatannya sesuai dengan
jumlah dan posisi lubang baut yang dimiliki mobo. Kemudian kencangkan
baut tersebut dengan menggunakan tang
- LANGKAH 12 Siapkan pula
pelat penutup belakang, sebagai tempat munculnya port PS/2, USB, COM,
paralel dan soundcard. Plat ini biasanya disertakan pada saat anda
membeli Mother board. Pasanglah pada sisi belakang casing.
-
LANGKAH 13 Angkat motherboard dan letakkan ke dalam casing. Posisikan
mobo dengan mengepaskan lubang bautnya di atas baut-baut alas. Lalu
pasang baut-baut mobo yang telah diberi cincin isolator. Penggunaan
cincin isolator hanya untuk menghindari adanya hubungan arus pendek
antara jalur-jalur motherboard dengan baut. Namun demikian, desain mobo
yang ada saat ini telah mencegah adanya jalur elektronik ke seputar
lubang baut. Setelah terpasang semuanya, kencangkan satu persatu dengan
menggunakan obeng.
- LANGKAH 14 Pasang konektor yang berasal dari
lampu LED, spiker, tombol power dan tombol reset PC ke mobo. Letak
pinnya biasanya berada di depan slot PCI. Meski harus berhati-hati, Anda
tak perlu merasa khawatir pemasangan konektornya terbolak-balik.
Masing-masing pin di mobo sudah ada namanya. Tinggal sesuaikan saja
namanya dengan nama konektor yang akan ditancapkan.
- LANGKAH 15 Berikutnya, hubungkan konektor kabel power yang berasal dari PSU ke port power.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar