NSA atau lebih dikenal dengan
National Security Agency sedang membangun sebuah ruangan seluas 92.903 m2
sebagai tempat penyimpanan hardisk dengan biaya sekitar 2 milyar dollar.
Rencananya tempat ini nantinya mampu menyimpan data sebesar 1 Yottabytes yang
diprediksi akan terealisasi pada tahun 2015. Nah, pasti pada tanya Yottabytes
kan?? Berapa besar sih 1 Yottabytes itu?
– 1.000 Gigabytes (GB) = 1 Terabytes
(TB)
– 1.000 Terabytes (TB) = 1 Petabytes
(PB)
– 1.000 Petabytes (PB) = 1 exabytes
– 1.000 Exabytes = 1 Zettabyte
– 1.000 Zettabytes = 1 Yottabytes
Gimana, sudah tahu sekarang berapa
sih 1 Yottabytes? Yang pasti mungkin saja bisa menyimpan seluruh data yang ada
di dunia ini. Hardisk sebesar itu tentu juga akan membuat kata membayangkan
berapa banyak hardisk yang dibutuhkan untuk mencapai kapasitas tersebut apabila
mereka menggunakan hardisk kapasitas 1 TB per buahnya. Kalau dihitung mereka
akan menggunakan sekitar 1.000 milyar hardisk. Tetapi dari yang kata baca,
kemungkinan besar NSA menggunakan hardisk jauh lebih besar mengingat NSA selalu
menggunakan teknologi tercanggih yang biasanya belum ada di pasaran seperti
bisa saja mereka menggunakan hardisk dengan kapasitas 25 -100 TB per buahnya.
BLACKBERRY LONDON AKA BLACKBERRY 10
Begitu banyak berita kurang sedap melanda BlackBerrry belakangan ini,
mulai dari sepinya penjualan (karena sepinya inovasi), masalah dengan
developer, diobralnya Playbook, hingga terakhir makin merosotnya saham
RIM justru setelah Thorsten Heins, yang menjanjikan perubahan "drastis"
pada produk RIM, menduduki posisi CEO baru mereka. Dan jangan lupakan
juga banyaknya masyarakat Indonesia yang sakit hati karena RIM
mengingkari janji mereka untuk membangun server di sini.
Agar bisa bangkit kembali setelah cobaan bertubi-tubi ini, mereka
perlu menghasilkan produk yang baru, sensasional, dan cukup "keren"
untuk meraih perhatian pengguna Smartphone yang masih didominasi oleh
smartphone Android dan iPhone. Apakah BlackBerry 10 "London" yang
digadang-gadang sebagai generasi baru dari Smartphone yaitu Superphone
dapat berperan sebagai juru selamat bagi RIM? Mari coba kita intip
sedikit (yang kelihatan memang masih cuma sedikit).
Dilihat dari gambar diatas, nampaknya BlackBerry melakukan langkah
yang sama dengan Apple dulu, namun dengan urutan yang terbalik. Jika
iPad orang bilang dulu "cuma" versi iPhone yang dibesarkan, kini
BlackBerry London justru terlihat seperti PlayBook yang dirampingkan.
Tapi rasanya ini bukan masalah, desain ini membuat London terlihat
begitu seksi dibandingkan smartphone-smartphone "kembar" mereka
terdahulu, tapi tetap dengan mempertahankan gaya classy ala BlackBerry.
Gembar-gembornya bisa kamu baca sendiri dari gambar di atas. UI baru
yang dramatis, tampilan elegan dan solid, efesiensi baterai tinggi, dan
lebih banyak aplikasi / software berkualitas tinggi. London dikabarkan
akan dipakai untuk menguji coba salah satu diantara dua prosesor anyar
ini: Prosesor mobile OMAP 5 dari Texas Instruments atau prosesor
dual-core Snapdragon SoC 1.5 GHz dari Qualcomm.
Jika RIM mau lolos dari lubang tak berdasar ini, membangun Superphone
memang bukan ide yang buruk, tapi kebenaran gambar diatas sendiri masih
belum 100% benar. Apakah RIM mampu menelurkan sebuah produk yang
benar-benar super tahun ini? Kita tunggu saja.
Add a comment