Sabtu, 08 Desember 2012

Venus

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Planet Venus)
Langsung ke: navigasi, cari
Venus  Simbol astronomis  Venus
Venus
Venus dalam warna asli
Penamaan
Nama alternatif Zohrah, bintang kejora, bintang timur, bintang barat
Ciri-ciri orbit
Epos J2000
Aphelion 108.942.109 km
0,728 231 28 SA
Perihelion 107.476.259 km
0,718 432 70 SA
Sumbu semi-mayor 108.208.930 km
0,723 332 SA
Eksentrisitas 0,006 8
Periode orbit 224,700 69 hari
0,615 197 0 tahun
Periode sinodis 583,92 hari[1]
Kecepatan orbit rata-rata 35,02 km/s
Inklinasi 3,394 71° ke Ekliptika
3,86° ke ekuator Matahari
2,19° ke bidang variabel[2]
Bujur node menaik 76,670 69°
Argumen perihelion 54,852 29°
Satelit Tidak
Ciri-ciri fisik
Jari-jari rata-rata 6.051,8 ± 1,0 km[3]
0.949 9 Bumi
Kepepatan < 0,000 2[3]
Luas permukaan 4,60×108 km²
0.902 Bumi
Volume 9,38×1011 km³
0.857 Bumi
Massa 4,868 5×1024 kg
0.815 Bumi
Massa jenis rata-rata 5,204 g/cm³
Gravitasi permukaan di khatulistiwa 8,87 m/s2
0,904 g
Kecepatan lepas 10,46 km/s
Hari sideris 243,018 5 hari
Kecepatan rotasi 6,52 km/j
Kemiringan sumbu 177,3°[1]
Asensio rekta bagi Kutub Utara 18 j 11 min 2 d
272,76°[4]
Deklinasi bagi Kutub Utara 67.16°
Albedo 0,65[1]
Suhu permukaan
   Kelvin
   Celsius
min rata-rata maks

735 K[6][1][7]

461,85 °C
Magnitudo tampak hingga -4,6[1] (sabit)
-3,8[5] (penuh)
Diameter sudut 9,7" — 66,0"[1]
Atmosfer
Tekanan permukaan 9,3 MPa
Komposisi ~96,5% Karbon dioksida
~3,5% Nitrogen
0,015% Belerang dioksida
0,007% Argon
0,002% Uap air
0,001 7% Karbon monoksida
0,001 2% Helium
0,000 7% Neon
jejak Karbonil sulfida
jejak Hidrogen klorida
jejak Hidrogen fluorida

Venus atau Bintang Kejora adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah Merkurius. Planet ini memiliki radius 6.052 km, diameter 12.104 km. Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan.
Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain. Selain , itujangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi Matahari. Kala rotasinya 243 hari, sedangkan kala revolusinya 225 hari.
Kandungan atmosfernya yang pekat dengan CO2 menyebabkan suhu permukaannya sangat tinggi akibat efek rumah kaca. Suhu permukaannya maksimal 464°C. Lapisan atmosfer Venus memantulkan hampir 80 persen cahaya matahari. Sehingga kita dapat melihat Venus dengan jelas. Atmosfer Venus tebal dan selalu diselubungi oleh awan. Pakar astrobiologi berspekulasi bahwa pada lapisan awan Venus termobakteri tertentu masih dapat melangsungkan kehidupan.
Atmosfer yang tebal menyebabakan permukaan Venus sulit diamati. Namun, hasil pemetaan dengan radar yang dilakukan misi pesawat eksplorasi Magellan, yang diluncurkan pada 4 Mei 1989, menunjukkan permukaan planet Venus tampak penuh kawah dan gunung api.

Struktur dalam

Dengan diameter sebesar 4879 km di katulistiwa, Merkurius adalah planet terkecil dari empat planet kebumian di Tata Surya. Merkurius terdiri dari 70% logam dan 30% silikat serta mempunyai kepadatan sebesar 5,43 g/cm3 hanya sedikit dibawah kepadatan Bumi. Namun apabila efek dari tekanan gravitasi tidak dihitung maka Merkurius lebih padat dari Bumi dengan kepadatan tak terkompres dari Merkurius 5,3 g/cm3 dan Bumi hanya 4,4 g/cm3.
Kepadatan Merkurius digunakan untuk menduga struktur dalamnya. Kepadatan Bumi yang tinggi tercipta karena tekanan gravitasi, terutamanya di bagian inti. Merkurius namun jauh lebih kecil dan bagian dalamnya tidak terdapat seperti bumi sehingga kepadatannya yang tinggi diduga karena planet tersebut mempunyai inti yang besar dan kaya akan besi. Para ahli bumi menaksir bahwa inti Merkurius menempati 42 % dari volumenya (inti Bumi hanya menempati 17% dari volume Bumi). Menurut riset terbaru, kemungkinan besar inti Merkurius adalah cair.
Mantel
setebal 600 km menyelimuti inti Merkurius dan kerak dari Merkurius diduga setebal 100 sampai 200 km. Permukaan merkurius mempunyai banyak perbukitan yang kurus, beberapa mencapai ratusan kilometer panjangnya. Diduga perbukitan ini terbentuk karena inti dan mantel Merkurius mendingin dan menciut pada saat kerak sudah membatu.

Merkurius mengandung besi lebih banyak dari planet lainnya di tata surya dan beberapa teori telah diajukan untuk menjelaskannya. Teori yang paling luas diterima adalah bahwa Merkurius pada awalnya mempunyai perbandingan logam-silikat mirip dengan
meteor Kondrit umumnya dan mempunyai massa sekitar 2,25 kali massanya yang sekarang. Namun pada awal sejarah tata surya, merkurius tertabrak oleh sebuah planetesimal berukuran sekitar seperenam dari massanya. Benturan tersebut telah melepaskan sebagian besar dari kerak dan mantel asli Merkurius dan meninggalkan intinya. Proses yang sama juga telah diajukan untuk menjelaskan penciptaan dari Bulan.
Teori yang lain menyatakan bahwa Merkurius mungkin telah terbentuk dari nebula Matahari sebelum energi keluaran Matahari telah stabil. Merkurius pada awalnya mempunyai dua kali dari massanya yang sekarang, namun dengan mengambangnya protomatahari, suhu di sekitar merkurius dapat mencapai sekitar 2500 sampai 3500 Kelvin dan mungkin mencapai 10000 Kelvin. Sebagian besar permukaan Merkurius akan menguap pada temperatur seperti itu, membuat sebuah atmosfer "uap batu" yang mungkin tertiup oleh angin surya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar