Sabtu, 08 Desember 2012

Carolus Linnaeus

Carolus Linnaeus tahun 1775, lukisan oleh Alexander Roslin
Carolus Linnaeus atau Carl (von) Linné (lahir di Älmhult, 23 Mei 1707 – meninggal di Uppsala, 10 Januari 1778 pada umur 70 tahun) adalah seorang ilmuwan Swedia yang meletakkan dasar tatanama biologi. Ia dikenal sebagai "bapak taksonomi modern" dan juga merupakan salah satu bapak ekologi modern.
Linnaeus ialah ahli botani yang paling dihormati pada masanya, dan ia juga terkenal dengan kemampuan bahasanya. Selain menjadi ahli botani, Linnaeus juga ahli dalam zoologi dan adalah seorang dokter.

1.1. IPA dan Cara Kerja Ilmuwan
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) lahir dari olah karya budi manusia,yakni setelah manusia memanfaatkan kemampuan indera dan akal-pikirannya. Olah karya budi merupakan aktivitas berpikir, bersikap danpengembangan keterampilan. Aktivitas berpikir bertujuan untukmendapatkan pengetahuan yang benar. Lewat keterampilan menggunakanalat ukur, baik peralatan ukur yang canggih maupun tidak; manusia dapatmemanfaatkan alat inderanya untuk mengoptimalkan kesadaran berpikir dalam mengamati, mengalami, menyelidiki gejala benda dan gejalakejadian. Seterusnya dengan menggunakan kemampuan olah pikir yangdimilikinya yakni dengan melakukan penggabungan antara hasilpengamatan indera dan penalarannya akan didapat pengetahuan yangmantap.Dalam sejarah perkembangan ilmu, IPA berkembang semenjakmanusia mengenal alam sekitar lewat berbagai kemampuan indera di atas,dan memperoleh bentuk yang meyakinkan setelah para ahlimengembangkan peralatan untuk melakukan pengamatan secara cermat.Mulai abad 16, para ahli telah dapat menghasilkan peralatan yang dapatdigunakan untuk mengamati berbagai gejala alam dan sampai saat ini terusdiperbaiki sehingga semakin hari semakin baik dan cermat.Peristiwa alam merupakan peristiwa yang berulang setiap waktu,sehingga dengan memperhatikan keteraturan yang ada, manusia memulaimemperhatikan gejala alam, melakukan pencatatan secara sistematistentang apa yang telah terjadi, mengumpulkan catatan-catatan tentanggejala kebendaan dan gejala kejadian, mengelompokkan berbagai catatantersebut ke dalam gejala yang sejenis, membedakan dan menghubungkanberbagai catatan peristiwa dan kejadian. Hasilnya antara lain pengetahuanmanusia semakin hari menjadi semakin pesat perkembangannya.Meskipun secara mikroskopis catatan kejadian yang dialami setiaphari berbeda, namun bila dikaji secara makroskopis dapat dapat dilihatbentuk keteraturan tersebut. Dari bentuk-bentuk keteraturan ini manusiadapat melakukan kajian yang mendalam tentang peristiwa yang telah terjadi,menghasilkan ide/gagasan dan merumuskan pengetahuan dalam bentukverbal yakni dengan ungkapan kata maupun visual yakni dengan gambar.Rumusan pengetahuan yang telah dilakukan tersebut lalu dikaitkan denganperistiwa lain yang sejenis dan akhirnya dapat berguna sebagai saranauntuk memahami peristiwa yang lebih luas dan kompleks. Tahap berikutnyamanusia dapat melakukan ramalan terhadap peristiwa alam yang akanterjadi diwaktu mendatang.Dalam melihat keteraturan ini manusia menggunakan kemampuanberpikir, baik berpikir induktif, deduktif dan verifikatif. Berpikir induktif adalah berpikir yang diawali dari gejala-gejala khusus menuju pada usahauntuk memperoleh pengetahuan umum. Langkah berpikir ini dapat juga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar