Sumbangan utama Linnaeus bagi ilmu taksonomi ialah pembuatan konvensi
penamaan organisme hidup yang diterima secara universal dalam dunia
ilmiah—karya Linnaeus tersebut menjadi titik awal tatanama biologi.
Selain itu, Linnaeus mengembangkan, selama pengembangan besar
pengetahuan sejarah alam pada abad ke-18, hal yang sekarang disebut
sebagai taksonomi Linnaeus, yaitu sistem klasifikasi ilmiah yang kini digunakan secara luas dalam biologi.
Sistem Linnaeus mengklasifikasikan alam dalam hirarki atau tingkatan-tingkatan, dimulai dengan tiga "kerajaan". Kerajaan dibagi ke dalam Kelas dan masing-masing Kelas terbagi dalam Ordo, yang dibagi dalam Genera (bentuk tunggal: genus), yang dibagi dalam Spesies.
Di bawah tingkatan spesies, Linnaeus kadang menyebutkan takson yang
tidak diberinya nama (untuk tumbuhan, hal ini sekarang dinamai "varietas").
Linnaeus menamai taksa dengan sesuatu yang mengena pada ciri khusus taksa tersebut. Sebagai contoh, manusia adalah Homo sapiens, tetapi ia juga menyatakan bahwa ada species manusia kedua, Homo troglotydes (bermakna "orang goa", yang ia maksudkan untuk simpanse dan sekarang ditempatkan dalam genus berbeda (bukan Homo) melainkan Pan troglotydes). Kelompok mamalia dinamai berdasarkan kelenjar susu (mammae)
karena salah satu definisi karakteristik mamalia adalah bahwa mereka
merawat bayinya. (Dari beberapa perbedaan antara mamalia dan hewan lain,
Linnaeus lebih memilih hal ini karena pandangannya pada pentingnya
keberadaan induk betina.)
Hanya sistem pengelompokan hewan oleh Linnaeus yang masih tetap
digunakan hingga kini, dan pengelompokan itu sendiri sudah banyak
berubah sejak dicetuskan oleh Linnaeus sebagaimana prinsip-prinsip yang
melandasi pengelompokan itu juga banyak berubah. Namun demikian,
Linnaeus tetap dianggap berjasa mengembangkan gagasan struktur hirarki
klasifikasi yang didasari oleh sifat-sifat teramati. Rincian dasar
tentang hal yang dapat dianggap sah secara ilmiah untuk disebut 'sifat
teramati' itu sendiri telah berubah seiring bertambahnya pengetahuan
(contohnya, DNA
yang pada masa hidup Linnaeus tidak dikenal telah terbukti bermanfaat
dalam mengklasifikasikan dan menentukan hubungan organisme hidup satu
dengan lainnya), namun prinsip-prinsip dasarnya tetap masuk akal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar